23 Oktober 2019 aku-bisa-baca-tanpa-dieja

Cara Efektif Belajar Membaca untuk Anak Usia Di Bawah 7 Tahun

Adakah metode khusus untuk mempercepat anak belajar membaca? Inilah pertanyaan paling sering ditanyakan para orang tua yang memiliki anak-anak prasekolah.

Jawaban pertanyaan di atas, ada. Hanya perlu memperhatikan kondisi anak juga. Jika anak bunda mengidap disleksia atau gangguan dalam membaca, perlu perhatian khusus atau durasi waktu yang mungkin lebih lama. Jika ada kecenderungan disleksia, bunda dan guru perlu memberikan semangat dan perhatian khusus. Proses belajar membaca yang natural sebenarnya bukanlah proses yang cepat atau instan. Semua bertahap.

Ada beberapa faktor umum untuk mengondisikan anak mau belajar membaca.  Pertama, metode pendekatan dalam belajar. Perlu strategi kreatif untuk mendorong anak mau belajar. Seperti pendekatan dengan permainan dan memperhatikan durasi waktu untuk menghindari kebosanan. Jika anak bosan, berhentilah.

Kedua, lingkungan. Belajar membaca perlu contoh dan rangsangan dari lingkungan, baik dari dalam rumah, sekolah, maupun tempat bermain. Di rumah, misalnya, orang tua membiasakan membacakan dongeng cerita anak sebelum mereka tidur. Dengan mendengarkan cerita, selain belajar mendengarkan, anak-anak akan mengenal banyak kosakata, termasuk mengenalkan cerita dan buku-buku yang kelak akan mereka ingat ketika dewasa.

Ketiga, pada pilihan buku panduan membaca untuk mendampingi belajar.

Keempat, memperhatikan dan mengenali gaya belajar anak. Apakah ia cocok dengan model visual, audiotory, kinestetik, atau lainnya.

Kelima, soal daya konsentrasi anak. Anak di bawah usia lima tahun biasa memiliki daya konsentrasi yang tidak lama. Maka pekalah terhadap kondisi ini.

Dari kelima faktor di atas, basis bermain seperti masih menjadi yang utama. Perpaduan belajar sembari bermain menjadi hal yang sulit terhindarkan untuk anak usia prasekolah. Faktor ketelatenan orangtua dan guru turut berpengaruh membangun suasana belajar.

Metode cara cepat membaca untuk anak ini, telah diujicobakan pada anak TK. Oleh Ana Widyastuti, S.Pd, M.Pd, Kons., seorang Asesor BAN PAUD dan PNF Jabar, lalu diterbitkan oleh anakkita dengan judul 25 Jam Aku Bisa Baca. Buku fullcolour ini ditujukan untuk anak usia 3-7 tahun.

Dari pengamalan Ibu Ana mendampingi dan mengajar anak-anak belajar, sekitar 90% berhasil lebih cepat membaca dengan metodenya. Ia menyarankan dalam sehari menyempatkan mendampingi anak dalam satu jam. Satu jam dibagi ke dalam beberapa sesi, agar anak-anak tidak mengalami kebosanan. Metodenya membaca gambar tanpa mengeja huruf, langsung menyimak kata.

aku-bisa-baca-tanpa-dieja

Dalam buku ini terdapat media belajar berupa kartu baca yang dicetak berwarna, yang bisa digunting sendiri oleh anak-anak, sebagai bagian dari latihan motoriknya. Kartu baca ini berfungsi sebagai mengait hubungan anak dengan orang tua saat belajar membaca. Cara visual dan kegiatan bersama anak dan orang tua/guru akan ini lebih mengena dan efektif.

Lebih lengkap panduan, petunjuk, dan cara menggunakan metode membaca gambar bisa disimak dalam buku 25 Jam Aku Bisa Baca. Buku ini sudah bisa dijumpai di toko buku Gramedia dan toko buku daring langganan bunda. Ayo, Bun, ajak anak belajar membaca dengan metode asyik dan seru ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *